Secara umum macam-macam cedera yang mungkin terjadi adalah: cedera memar, cedera ligamentum, cedera pada otot dan tendo, perdarahan pada kulit, dan pingsan (Taylor, 1997: 63). Struktur jaringan di dalam tubuh yang sering terlibat dalam cedera olahraga adalah: otot, tendo, tulang, persendian termasuk tulang rawan, ligamen, dan fasia (Mirkin & Hoffman, 1984:107)
Kram Otot
Kram otot adalah kontraksi yang terus menerus yang
dialami oleh otot atau sekelompok otot dan mengakibatkan rasa nyeri. (Hardianto
Wibowo, 1995: 31) penyebab kram adalah otot yang terlalu lelah, kurangnya
pemanasan serta peregangan, adanya gangguan sirkulasi darah yang menuju ke otot
sehingga menimbulkan kejang.
Penyebab terjadinya kram:
a) Otot terlalu lelah pada waktu berolahraga terjadi
proses pembakaran yang menghasilkan sisa metabolik yang menumpuk berupa asam
laktat kemudian merangsang otot/ saraf hingga terjadi kram.
b) kurang pemanasan (Warming Up) serta pendinginan
(Cooling Down).
Kram yang mungkin terjadi yaitu:
a) Otot Perut
(Abdominal)
b) Otot betis
(Gastrocnenius)
c) Otot paha belakang
(Hamstring)
d) Otot telapak kaki
Penanganan cedera pada umumnya terhadap kram otot yang
dilakukan menurut Hardianto Wibowo, (1995: 33) adalah sebagai berikut:
a) Atlet diistirahatkan,
diberikan semprotan chlor ethyl spray untuk menghilangkan rasa nyeri/sakit yang
bersifat lokal, atau digosok dengan obat-obatan pemanas seperti conterpain, dan
salonpas gell untuk melebarkan pembuluh darah sehingga aliran darah tidak
terganggu karena kekuatan/kekejangan otot pada terjadi kram.
b) Pada saat otot kejang
sampai kejangnya hilang. Menahan otot waktu berkontraksi sama artinya dengan
kita menarik otot tersebut supaya myiosin filament dan actin myosin dapat
menduduki posisi yang semestinya sehingga kram berhenti. Pada waktu ditahan
dapat disemprot dengan chlor etyl spray, hingga hilang rasa nyeri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar